Senin, 02 Juli 2012

Cerita Matrikulasi

By Ramazayn   Posted at  08.12   Transisi No comments

matrikulasi
Matrikulasi? Makan jenis apa itu?

Matrikulasi

Awalnya aku pikir matrikulasi itu ada hubungannya dengan Matriks (Matematika) *ngaco*. Ternyata sama sekali gak ada hubungannya *malu*. Aku nanya ke kakak, katanya itu semacam pengenalan jurusan. Misalnya kalau "Mr. X" S1 di Ilmu Komputer dan S2 nya memilih jurusan Sastra Jepang (gak tau deh bisa atau kagak). Jadi, ada masa Matrikulasi atau semacam peralihan (karena jurusan itu kan sesuatu yang masi baru banget  si korban/bisa dibilang gak nyambung sama S1 si korban). Kalau jenjang S1 mungkin seperti peralihan dari pelajaran SMA ke jurusannya masing-masing. Aku juga kurang paham dengan maksud dan tujuan matrikulasi ini.

Gak seperti biasa, aku bangun jam 06.00 pagi hari ini. Kenapa ? ya iyalah, secara hari ini pembukaan matrikulasi atau semacam pengenalan kampus untuk mahasiswa baru yang diterima dari jalur undangan. Pagi-pagi buta aku langsung naik angkot walaupun masih ngantuk. Aku gak sempat melihat kepulangan kakak aku yang hari ini balik ke Aceh.

Sampai di kampus, ternyata umatnya udah bejibun aja. Aku pun yang gak kenal siapa-siapa, macam orang paok nyari tempat paling sudut (dasar autis). Lama kelamaan, penuh juga bangku-bangku kosong di sebelahku. Tiba-tiba segerombolan cowok datang rame-rame menempati bangku kosong disebelah aku. Dari awal pembukaan sampai penutupan, yang dibicarakan oleh gerombolan orang itu adalah seputaran masalah cewek. Yeah, gak perlu aku jelaskan lebih mendetail lagi, karena kalian sendiri pasti udah tau bakal mengarah kemana percakapan “boy’s talk” ini.

Sebelum penutupan, salah satu perwakilan dari mahasiswa yang diterima melalui jalur undangan diberi kesempatan menyampaikan sepatah dua patah kata. Dan yang maju adalah seorang perempuan “bermarga siregar”, tidak mengenakan hijab tapi pidatonya seperti khotbah sholat jumat. “Ini kan acara umum dengan berbagai latar belakang agama dan tentunya karakter. Sedangkan dosen aja setelah mengucapkan selamat pagi atau assalamualaikum langsung ke topik yg mau dibicarakan” komenku dalam hati. Aku yakin, bukan Cuma aku aja yag berpikiran seperti itu.

Setelah penutupan upacara pembukaan, kami diusir dulu keluar sambil menunggu abang-kakak senior yang sedang menyiapkan ujian pra test kami. Aku lagsung nyari-nyari toilet dan damn, ngantri panjang banget. Ada yang boker pulak tuh, hidungku dimasuki aroma tak sedap (kayaknya boker kau juga bauk lah Dan, boker semua orang bauk). Setelah keluar dari toilet, aku pun bingung gak tau mau kemana dan gak ada tujuan dan teman (hiks). Tiba-tiba saat aku mengelilingi Auditorium, di putaran ke-3 (macam mau haji aja, syai) aku melihat Roy berdiri di depan auditorium. Hahaha, ternyata dia sendirian juga. Langsung aja aku samperin.

Kami membicarakan tentang seorang perempuan bernama Della *esseh*. Seorang perempuan yang dulu teman 1 SMP Andre (teman SMA aku) yang lulus jalur undangan di STEI ITB. Aku udah tau sih sebenarnya (pas denger itu, aku lagsung iri tingkat kabupaten. Secara, fakultas itu adalah fakultas yang aku damba-dambakan dari SMA. Hiks).
“Aku kan sekelas ama dia di GO, rata-rata nilai dia 10, panteslah lulus disana” kata Roy
Damn, ada nilai siswa 10? Kayak mana lagilah itu otaknya ya?” pikirku dalam pikiranku.
***
Ujian matrikulasi pun dimulai, ya ampun. Enggak tahu aku yang bodoh mintak ampun atau soalnya yang tingkat dewa. MM aku yakin benar 4 dari 15, Fisika yakin 2 dari 15, kimia yakin 4 dari 15 dan biologi yakin 10 dari 15. Mengerikan sekali, selebihnya cuma pakai rumus feeling (kebetulan gak ada pengurangan nilai kalau salah). Aku harap hasilnya gak dipublish.

Baiklah, ini pertama kalinya aku melihat anak-anak TI jalur undangan selain diriku semenjak registrasi. Kami disuruh senior untuk berkumpul di gedung TI. Baiklah, kestresanku pun makin menjadi-jadi karena feeling aku benar, bukan ujian aja yang ada pretestnya, OSPEK pun ada pre-OSPEK nya? Yasudahlah, ending cerita ini habis dikerjai sama kakak senior (yah untungnya dewi fortuna berpihak di pertemuan pertama ini kepadaku. Aku gak terlalu dipermalukan. Di games pertama, aku dan beberapa orang menang). Hehehhe….aku gak tahu hari Rabu bagaimana kelanjutannya, yang jelas kami dikasih tugas untuk membuat karangan esai tentang “Apa yang Akan Kami Lakukan Setelah Tamat dari TI?DAN HARI RABU HARUS DIKUMPULKAN DAN DIPRESENTASIKAN. Hadeh.

author

About the Author

Banggalah karena sesuatu yang kau perjuangkan. Tetapi kebanggaan dapat membuat pertahananmu lemah. Keep it balance.
View all posts by: Ramadan Siregar

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Cerita Random. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.