Kertas Kejujuran |
Psikologi -> Ditinjau dari segi bahasa artinya adalah Ilmu jiwa. Beberapa orang mendefinisikannya sebagai ilmu tentang perilaku manusia. Jiwa tidak dapat dipelajari secara ilmiah. Yang dipelajari dalam psikologi bukan jiwa manusia secara langsung tetapi manifestasi dari keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perilaku.
Beberapa ahli punya pendapatnya sendiri terhadap pengertian Psikologi, salah satunya adalah Gerungan. Gerungan berpendapat bahwa :
- Ilmu jiwa itu merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan yang dikenal tiap-tiap orang, sehingga kami pun menggunakannya: dalam artinya yang Iuas dan telah lazim dipahami orang. Sedangkan kata psychologi itu merupakan suatu istilah ‘ilmu pengetahuan’ suatu istilah yang ‘scientific’, sehingga kami pergunakannya untuk menunjukkan kepada pengetahuan ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu.
- Ilmu jiwa kami pergunakan dalam arti yang Iebih luas daripada istilah psychologi. llmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa itu. Psychologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa jang diperoleh secara sistematis dengan metode metode ilmiah yang memenuhi syarat-syaratnya yang dimufakati sarjana-sarjana psychologi pada zaman sekarang ini. Istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan istilah psychologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.
Beberapa kesimpulan yang bisa kita tarik dari penjelasan tentang Psikologi diatas dan menurut ahli - ahli psikologi lainnya adalah sebagai berikut :
- Psikologi merupakan sebuah ilmu, karena telah memenuhi syarat sebagai ilmu yaitu memiliki objek yang
dapat diobservasi serta memiliki metoda ilmiah dan tersusun secara sistematis.
- Objek yang
dipelajari psikologi adalah perilaku manusia (baik perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik)
dan proses-proses
mental manusia.
- Psikologi dibangun dengan menggunakan
metoda ilmiah.
Fungsi Psikologi sebagai ilmu adalah sebagai berikut :
- Deskriptif(Menjelaskan) --> yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya adalah penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskripti
- Prediktif(Memprediksikan) --> Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa estimasi dan prediksi
- Pengendalian --> Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Materi diatas adalah merupakan
penjabaran yang saya buat berdasarkan slide Ibu Filia dan kutipan dari beberapa
sumber lainnya mengenai pengertian Psikologi serta fungsinya sebagai ilmu.
Pertemuan kedua dalam mata kuliah Pengantar Psikologi Umum ini ibu Filia
menjelaskan pengertian dengan metode yang menyenangkan dengan tidak terpaku
kepada Teori panjang atau Slide berhubung karena mati listrik juga pada saat
mata kuliah tersebut.
Pertama-tama Ibu Filia membagikan sebuah kertas kepada
setiap orang di ruangan kelas dengan label yang warnanya berbeda-beda. Saya dan
beberapa teman lain berpikir kalau label tersebut acuan untuk membuat
sebuah kelompok, dan ternyata kami benar. Mahasiswa yang label warnanya sama
diinstruksikan oleh Bu Filia untuk membentuk komunitas baru. Saya mendapatkan
kertas dengan label berwarna pink dan bergabung dengan teman-teman lain yang
mendapatkan kertas berwarna pink juga.
Setelah semua bergabung dengan komunitasnya masing-masing
dan membentuk lingkaran sesuai komunitasnya masing-masing, Bu Filia mendatangi
setiap komunitas dan menunjuk salah seorang untuk menyebutkan nama
anggota-anggota di komunitasnya masing-masing. Ada yang dengan lancar
menyebutkan, ada yang menyebut "name stage" atau sapaan akrab, bahkan
ada juga yang sempat berpikir sejenak karena lupa. Pelajaran yang saya dapat : "Kita cenderung lebih
mengingat orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita. Apabila telah akrab
dengan seseorang, kita punya nama sapaan tersendiri memanggil teman kita
tersebut dan kebanyakan sapaan tersebut jauh dari nama aslinya atau cenderung
mendeskripsikan fisik atau sifatnya. Oleh karena itu, walaupun telah lama
bersama dalam kelas yang sama belum tentu seseorang tersebut tahu nama
orang-orang didalam kelas tersebut. Kita cenderung bergaul dengan orang yang
dekat tempat duduknya dengan kita dan tidak mau tahu tentang yang lain.
Padahal, berinteraksi dan berhubungan sosial dengan orang banyak itu sangat
penting dan banyak kegunaannya. Apalagi kita adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup tanpa orang lain."
Lalu Bu Filia menginstruksikan
kepada kami untuk mengobrol satu sama lain di komunitasnya
masing-masing. Pelajaran yang saya dapat : "Seperti deskripsi saya di
postingan perkenalan di awal, saya orangnya rame di lingkungan yang rame juga.
Di komunitas saya ada beberapa orang yang sering berinteraksi dengan saya dan
ada juga yang jarang. Ada berbagai macam karakter yang berbeda pembawaannya
disini. Maka saya dan teman-teman yang lain memilih untuk membahas topik ringan
dan sedikit humor untuk membuat suasana menjadi tidak terlalu monoton dan
tidak terlalu sepi. Alhasil semuanya nyaman di komunitas tersebut dan saling mengobrol
satu sama lain walaupun ada beberapa yang masih malu-malu atau segan."
Dan selanjutnya Bu Filia menginstruksikan kepada kami untuk
mengajak minimal 2 orang teman yang berada dalam komunitasnya masing-masing untuk saling mengobrol selama 3 menit. Dan menuliskan pendapat masing-masing mengenai lawan bicaranya
tersebut di kertas yang telah dibagikan di awal tadi. Pelajaran yang saya dapat
: "Ya, kebanyakan
dari komunitas kami masih mengajak ngobrol teman yang disamping kiri dan
kanannya. Atau perempuan mengajak perempuan dan sebaliknya untuk yang
laki-laki.Yang lain pada bingung juga kalau tiba-tiba disuruh mengobrol
berdua begitu. Berbeda dengan mengobrol rame-rame, mengobrol berdua harus
sama-sama menentukan topik apa yang menarik untuk dibahas bagi keduanya agar
tidak terjadi percakapan searah saja. Selain itu, pembawaan saat kita berbicara juga harus diperhatikan. Bagaimana kita berbicara dengan teman akrab, situasi formal dan sebagainya. Itu semua harus diperhatikan, apalagi dalam hal tes wawancara/interview. Bagaimana sikap yang seharusnya kita tunjukkan?"
0 komentar: