Jumat, 05 September 2014

Cerita Munakahat

By Ramazayn   Posted at  11.23   Pernikahan No comments

Pernikahan?
Munakahat

Saya tahu bahwa profesiku ini diciptakan oleh lelaki, dan bahwa lelaki menguasai dua dunia kita, yang dibumi ini dan dialam baka. Bahwa lelaki memaksa perempuan menjual tubuh mereka dengan harga tertentu, dan bahwa tubuh yang paling murah adalah tubuh sang isteri. Semua perempuan adalah pelacur dalam satu atau lain bentuk. Karena saya seorang yang cerdas, saya lebih menyukai menjadi seorang pelacur bebas daripada seorang istri yang diperbudak. !!

-Jeritan Perempuan Mesir dalam buku (Perempuan di Titik Nol - Nawal El-Saadawl)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Munakahat, istilah yang baru aku dapat saat duduk di bangku SMA. Munakahat dikenal juga dengan pernikahan, ritual aneh (menurut aku) yang harus dilakukan oleh semua orang yang sudah memenuhi syarat. Enggak tahu kenapa, aku selalu menganggap menikah adalah hal yang aneh. Apalagi prosesinya itu, serah terima atau apalah namanya. Hahahaha…..sangat aneh. Belum lagi dipadukan dengan adat-adatan seperti pernikahan kakakku yang nomor dua. Ribetnya mintak ampun. Enyak sampai sibuk mikirin makanan, kakak sibuk pilah-pilih baju, bapak sibuk menentukan surat undangan. Semua ampe kebawa mimpi dan gak bisa tidur tenang hingga acara selesai. Semua harus terlihat sempurna (di depan para undangan). Hadeh, satu kata yang cuma bisa aku bilang. “Ribet”.

Kayaknya aku terkena penyakit “Wedding Phobia”. Tapi kayaknya di medan gak ada perkumpulannya, jadi gak bisa saling tukar pikiran. Di SMA dulu ada sih 1 temanku yang juga gak suka dengan ritual itu. Dia adalah seorang perempuan. Tapi, sudut pandang kami sedikit berbeda. Kalau cowok di sekolah aku mah kalau ditanya tentang married langsung mupeng dan mikir malam pertama semua. (Cape deeeehhhh…..).

Baiklah, kebetulan pada pelajaran Agama Islam, pernah dibahas materi tentang munakahat/perkawinan. Salah seorang dari kami menanyakan bagaimana hukumnya kalau seorang pria yang sudah memenuhi syarat untuk menikah tetapi tidak menikah-nikah juga. Lalu bapak tersebut dengan mantap menjawab, “Kalau dia merencanakan dan berkata aku enggak mau menikah padahal dia sudah baligh, merdeka, mapan dan tidak cacad sedikitpun maka ia akan BERDOSA.”

author

About the Author

Banggalah karena sesuatu yang kau perjuangkan. Tetapi kebanggaan dapat membuat pertahananmu lemah. Keep it balance.
View all posts by: Ramadan Siregar

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Cerita Random. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.