Rabu, 09 April 2014

Cerita Sensasi dan Persepsi

By Ramazayn   Posted at  00.34   Psikologi No comments

Kertas dan Permen
Persepsi dan Sensasi
Di pertemuan ke-3 mata kuliah Pengantar Psikologi Umum kali ini masih dengan suasana yang sama yaitu padamnya listrik. Alhasil, proses belajar mengajar sedikit terganggu, tetapi Ibu Filia seperti tidak pernah kehabisan ide untuk membuat suasana kelas menjadi menarik. Tiba-tiba saja Ibu Filia mengeluarkan sebuah toples yang berisi banyak sekali permen. Lalu toples permen tersebut dijalankan oleh komting di seisi kelas dan masing-masing orang mengambil 1 permen. Semua bertanya-tanya dalam hati apa maknanya dalam perkuliahan hari ini, termasuk saya. Setelah masing-masing mendapat 1 buah permen, Ibu Filia menginstruksikan untuk tidak langsung membuka dan memakan permen tersebut. Ternyata makna dari stimulus yang diberikan Ibu Filia kali ini (yaitu permen) adalah berkaitan dengan topik pembahasan kuliah hari ini, yaitu “Persepsi” dan “Sensasi”. Ibu Filia mengajak seisi kelas untuk membuat persepsi dengan stimulus yang diberikannya. Lalu, sensasi apa yang kita dapatkan setelah menerima stimulus tersebut.
SENSASI
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat.sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas  ( Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994 ).  
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
PERSEPSI
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi. Menemukan pola-pola bermakna dari informasi sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. Proses merasa dan memersepsi memberikan sudut pandang tiga dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.

Bila dianalogikan pada proses perkuliahan kali ini, Ibu Filia mengajak kami untuk mengutarakan persepsinya terhadap stimulus yang diberikannya, yaitu pemberian 1 buah permen tersebut. Saya cukup terkejut, Ibu Filia menurut saya sangat berhasil membuat perkuliahan kali ini semakin menarik karena banyak sekali yang dengan sukarela mengutarakan persepsi/sudut pandangnya masing-masing. Bahkan, yang sangat jarang sekali vokal di kelas pun ikut memberikan persepsinya.

author

About the Author

Banggalah karena sesuatu yang kau perjuangkan. Tetapi kebanggaan dapat membuat pertahananmu lemah. Keep it balance.
View all posts by: Ramadan Siregar

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Cerita Random. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.